cover
Contact Name
SRI OETAMI MADYOWATI
Contact Email
oetamimadyowati@yahoo.com
Phone
-
Journal Mail Official
oetamimadyowati@yahoo.com
Editorial Address
-
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Techno-Fish
ISSN : 25811592     EISSN : 25811665     DOI : -
Core Subject : Agriculture,
Jurnal yang menyajikan artikel ilmiah yang berkenaan dengan aspek perikanan, mencakup biologi, fisiologi, ekologi, limnologi, oceanografi serta terapannya dalam bidang akuakultur, penangkapan, pengololahan hasil, pengelolaan pesisir, konservasi, agribisnis dan penyuluhan.
Arjuna Subject : -
Articles 5 Documents
Search results for , issue " Vol 2, No 1 (2018): TECHNO FISH" : 5 Documents clear
PENGARUH PERENDAMAN DENGAN DETERJEN YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN RUMPUT LAUT (Kappaphycus alvarezii) PADA SISTEM RAKIT APUNG Saparudin, Saparudin -
Techno-Fish Vol 2, No 1 (2018): TECHNO FISH
Publisher : Universitas Dr. Soetomo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (416.659 KB) | DOI: 10.25139/tf.v2i1.708

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui laju pertumbuhan rumput laut Kappapicus alvarezii yang direndam dengan deterjen bubuk, deterjen krim, deterjen batangan dan kontrol. Penelitian ini menggunakan rakit apung yaitu terdiri dari 4 petak, masing-masing petak diisi dengan bibit rumput laut K. Alvarezii yang direndam dengan deterjen bubuk, deterjen krim, deterjen batangan dan perlakuan kontrol masing-masing 6 kali ulangan. Parameter yang diamati adalah kualitas air, pertumbuhan mutlak dan laju pertumbuhan spesifik (LPS). Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis dengan analisis sidik ragam dan dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai hasil parameter kualitas air dapat mendukung pertumbuhan rumput laut K. Alvarezii sedangkan nilai rata-rata pertumbuhan mutlak dan laju pertumbuhan spesifik tertinggi pada perlakuan perendaman deterjen terdapat pada perlakuan C (deterjen batangan) masing-masing 71,13 g dan 7,34%.
PEMETAAN DISTRIBUSI LUASAN MANGROVE DISISI TENGGARA PULAU ENGGANO MENGGUNAKAN DATA CITRA SATELIT Silitonga, Okawati
Techno-Fish Vol 2, No 1 (2018): TECHNO FISH
Publisher : Universitas Dr. Soetomo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (357.6 KB) | DOI: 10.25139/tf.v2i1.710

Abstract

Pulau Enggano memiliki banyak potensi sumberdaya alam yang dapat dikelola, khususnya dalam bidang ekosistem mangrove, salah satu keberadaan vegetasi mangrove di Sisi Tenggara Pulau Enggano. Keberadaan hutan mangrove sangatlah penting, sebagai habitat dari berbagai macam biota, sebagai pelindung dan penahan dari intrusi air laut, sebagai perangkap sedimen, melindungi pantai dari abrasi dan merupakan salah satu penyuplai nutrisi berupa serasah pada ekosistem laut. Penelitian ini bertujuan untuk menghitung dan memetakan distribusi luasan vegetasi mangrove dan di Sisi Tenggara Pulau Enggano dari tahun 2009 dan 2016. Distribusi vegetasi mangrove di Sisi Tenggara Pulau Enggano berada di Tanjung Kaana, Tanjung Kanuhojo, Teluk Enggano, Teluk Kiowa, Tanjung Kaohabi, Teluk Labuho dan Tanjung Labuho. Luas hutan mangrove dari tahun 2009-2016 mengalami pertambahan luas sebesar 22,545 Ha dengan luas mangrove pada tahun 2009 sebesar 1147,680 Ha dan tahun 2016 sebesar 1170,225 Ha. Kata Kunci: Mangrove, Penginderaan Jauh, Sisi Tenggara Pulau Enggano.
PEMANFAATAN EKOLOGI DAN EKONOMI DARI PROGRAM REHABILITASI MANGROVE DI KAWASAN PESISIR PANTAI DESA JENU KECAMATAN JENU KABUPATEN TUBAN Suwarsih, Suwarsih
Techno-Fish Vol 2, No 1 (2018): TECHNO FISH
Publisher : Universitas Dr. Soetomo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (301.639 KB) | DOI: 10.25139/tf.v2i1.711

Abstract

Abstrak : Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji penyebab kerusakan ekosistem hutan bakau (mangrove), dampak kerusakan ekosistem hutan bakau (mangrove), program rehabilitasi hutan bakau (mangrove), dan kemanfaatan ekonomi dan ekologi yang dirasakan masyarakat pesisir pantai dalam program rehabilitasi hutan bakau (mangrove) di kawasan pesisir pantai Desa Jenu Kecamatan Jenu Kabupaten Tuban. Penelitian ini menggunakan metode diskriptif dengan lokasi penelitian yang ditetapkan secara sengaja. Adapun responden penelitian sebanyak 30 orang yang terdiri dari 20 orang dari kelompok tani  Wahana Bahari masyarakat pesisir Mangrove Center Jenu Tuban dan 10 orang dari kelompok tani Wahana Lestari desa Jenu Kecamatan Jenu Kabupaten Tuban. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyebab kerusakan ekosistem hutan bakau (mangrove) yang tinggi adalah abrasi. Dampak kerusakan ekosistem hutan bakau (mangrove) yang paling dirasakan oleh masyarakat di kawasan pesisir pantai Desa Jenu adalah hilangnya pemukiman dan hilangnya sumber pendapatan warga. Dalam program rehabilitasi hutan bakau (mangrove), kegiataan yang paling sering diikuti adalah perencaan rehabilitasi, pembentukan organisasi lokal, dan penanaman pohon bakau. Manfaat ekologi hutan bakau yang paling dirasakan oleh masyarakat pesisir pantai adalah sebagai pencegah abrasi, pengendapan sedimen, dan tempat pemijahan ikan. Untuk manfaat ekonomi hutan  bakau paling dirasakan adalah hasil kayu bakar dan perikanan. Kata Kunci:  Hutan Bakau , Pesisir Pantai, Rehabilitasi
PENINGKATAN KINERJA MANAJEMEN RANTAI PASOK IKAN TUNA DAN CAKALANG DI PPS KENDARI1 prayoga, Muhamad Yogi
Techno-Fish Vol 2, No 1 (2018): TECHNO FISH
Publisher : Universitas Dr. Soetomo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (429.526 KB) | DOI: 10.25139/tf.v2i1.712

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis pengelolaan, distribusi serta faktor-faktor yang berpengaruh dalam rantai pasok hasil tangkapan ikan tuna dan cakalang di Pelabuhan Perikanan Samudra (PPS) Kendari (i), mengukur kinerja dan merumuskan rekomendasi langkah-langkah peningkatan peningkatan kinerja rantai pasok yang lebih efektif dan efisien(ii). Metodelogi yang digunakan dalam penelitian adalah deskriptif analitik Asian Productivity Organization (APO), Supply Chain Operations Reference (SCOR), dan Strengths Weaknesses Oportunities Threats (SWOT). Pengelolaan rantai pasok ikan tuna dan cakalang mempunyai satu model, yaitu menempatkan nelayan sebagai produsen utama. Pasar utama produk tuna dan cakalang yang didaratkan di PPS Kendari adalah negara Thailand dan Jepang dengan mutu tuna A (istimewa) dan B (Baik). Hasil dari analisis adalah masih adanya permasalahan dalam proses pengelolaan rantai pasok menjadi lebih efektif dan efisien. Strategi yang dihasilkan adalah dijadikan rekomendasi untuk rantai pasok di PPS Kendari, diantaranya optimalisasi manajemen aktivitas bongkar muat di pelabuhan, dan pemusatan informasi pemasaran. Hasil analisis peningkatan kinerja rantai pasok di PPS Kendari diutamakan pada beberapa matrik yang diutamakan pada reabilitas, fleksibilitas, dan responsivitas. Rekomendasi pengelolaan rantai pasok yang dirancang untuk peningkatkan kinerja yang mampu menangani 50 %  matrik pemenuhan pemesanan sempurna, 30 % untuk metrik penyesuian rantai pasok atas, pengurangan 14 hari untuk metrik siklus pemenuhan pesanan, dan 7 hari untuk metrik fleksibilitas rantai pasok atas
Perilaku Nelayan Rawai di Desa Kahyapu Sebagai Tolak Ukur Tingkat Keramahan Lingkungan Dalam Pengelolaan Perikanan Tangkap Yang Bertanggungjawab Wulandari, Ully; Simbolon, Domu; Wahju, Ronny Irawan
Techno-Fish Vol 2, No 1 (2018): TECHNO FISH
Publisher : Universitas Dr. Soetomo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (927.539 KB) | DOI: 10.25139/tf.v2i1.705

Abstract

Penelitian terhadap Perilaku Nelayan Rawai sebagai Tolak Ukur Tingkat Keramahan Lingkungan dalam Pengelolaan Perikanan Tangkap yang Bertanggungjawab dilakukan di Desa Kahyapu, Pulau Enggano. Analisis yang digunakan adalah analisis terhadap empat aspek perilaku dan kebiasaan nelayan rawai di Desa Kahyapu saat melakukan operasi penangkapan ikan di Perairan Pulau Enggano. Hasil dari penenitian menunjukkan bahwa keramah-lingkungan nelayan rawai di Desa Kahyapu berdasarkan karakteristik dan komposisi hasil tangkapan didominasi oleh ikan-ikan yang sudah layak tangkap, kerusakan fisik habitat terumbu karang akibat pengoperasian armada dan alat tangkap rawai terjadi sebesar 26%, pencemaran lingkungan oleh nelayan dalam operasi penangkapan ikan dilakukan sebesar 21%, dan perilaku nelayan dalam memelihara serta melengkapi sarana keselamatan kerja diatas kapal adalah sebesar 69%. Berdasarkan data yang telah dianalisis, hasil penelitian menyimpulkan bahwa perilaku nelayan yang bertanggung jawab adalah mendominasi, yaitu sebesar 73%. 

Page 1 of 1 | Total Record : 5